Selasa, 05 April 2016

Mengatasi Krisis Air Bersih

Cara Mengatasi Krisis Air Bersih

Air bersih merupakan kebutuhan esensial bagi setiap mahluk hidup. Hal ini dikarenakan air berperan dalam metabolisme setiap mahluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Selain itu, air bersih juga digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti, memasak, mencuci, dsb. Akan tetapi, jumlah air bersih yang ada saat ini semakin menipis. Hal tersebut menyebabkan terjadinya krisis air bersih.
Krisis air bersih di Indonesia menjadi ironi karena sebagai negara yang kaya akan sumber air Indonesia harusnya Indonesia memiliki sumber air yang melimpah. Namun kenyatannya setiap tahunnya, masyarakat Indonesia mengahadapi krisis air. Pencemaran lingkungan dan berkurangnya daerah resapan air menjadi penyebab masalah krisis air bersih. Padahal tiap tahunnya kebutuhan air bersih meningkat sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk. Tidak hanya di musim kemarau, pada musim hujan, krisis air bersih tetap menjadi masalah yang meghantui mereka. Pada saat musim hujan, genangan air yang melimpah menyebabkan sumber air menjadi terkontaminasi dan tidak dapat dikonsumsi.
Lalu apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah krisis air ? Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi krisis air :
1. Menggalakan gerakan menanam pohon
2. Menggalakan gerakan hemat air
3. Konservasi lahan
4. Pelestarian hutan dan daerah aliran sungai
5. Membangun tempat penampungan air
6. Membangun sumur resapan atau biopori 
7. Menanggulangi sumber air dari pencemaran seperti limbah pabrik, dsb.
Langkah-langkah tersebut harus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat secara berkelanjutan dan terus menerus. Dan yang paling penting harus dilakukan secepat mungkin agar krisis air tidak menjadi persoalan yang menghantui warga Indonesia setiap tahunnya.


Salah satu solusi cepat yang dapat dilakukan untuk mengatasi krisis air bersih adalah menggunakan filter air. HYDRO water technology hadir untuk mengatasi masalah solusi air Anda. filter air HYDRO merupakan alat penjernih air no. 1 di Indonesia. Untuk mengatasi air kotor, keruh, berkapur, mangan, kerak, dsb. 
  

Setiap lokasi mempunyai karakteristik tertentu dipandang dari ketersediaan atau kelangkaan air bersih. Berikut adalah beberapa jenis lokasi yang bervariasi tersebut.
A. Air bersih dari air tanah tidak tersedia
– air tanah terlalu dalam > 50 meter (biasanya lereng/puncak)
– air tanah payau/asin (biasanya dekat pantai)
– air tanah tercemar (biasanya dekat industri)
B. Air bersih dari air tanah tersedia terbatas
– jumlah air tanah tidak mencukupi kebutuhan sepanjang tahun
– berada di permukiman permukiman padat
– berdekatan tempat yang banyak menyedot air tanah
C. Air bersih dari air tanah tersedia tanpa batas (penggunaan wajar)
– jumlah air tanah selalu mencukupi kebutuhan sepanjang tahun
Silahkan dicermati, lokasi rumah tinggal anda masuk kategori yang mana? A, B, atau C?
Jika kategori A, akan selalu tergantung pasokan air bersih
Jika kategori B, perlu waspada dan berhemat air bersih
Jika kategori C, relatif tidak ada masalah air bersih
Ada baiknya bagi anda yang ingin menempati rumah baru, misalnya mau membeli di perumahan, perlu mencermati ketersediaan air bersih ini. Biasanya jika air bersih tidak tersedia atau tersedia terbatas atau tersedia tetapi tidak layak minum, dalam brosur iklan tercantum “tersedia air PAM”.
Perlu juga mencermati apakah lokasi baru itu aman bagi rumah tinggal, misalnya sejarah sebelum dibangun perumahan, seperti bekas pembuangan sampah, bekas industri, dll.
Jarak terdekat dari perumahan juga perlu dicermati, apakah dekat bengkel/industri yang berpotensi membuang limbah yang mencemari air tanah.
Cara termudah menyelidiki kondisi air tanah di lokasi baru tersebut adalah menanyakan kepada penduduk sekitar tentang “berapa kedalaman sumur” yang biasa dibuat oleh warga. Kisaran angka normal adalah 5-15 meter. Jika lebih dangkal biasanya berpotensi menjadi daerah banjir dan jika lebih dalam memerlukan pompa air tenaga tinggi.
Permasalahan air bersih biasanya tidak menarik dibahas apabila kita sedang tidak kekurangan air. Tetapi bagi mereka yang sudah mengalami permasalahan air bersih sekian lama, maka merasa perlu untuk mencari solusi terbaiknya. Berikut ini beberapa solusi yang perlu dipilih dan disesuaikan dengan kondisi setempat sbb. :
1. Solusi instan, yaitu penyediaan air dalam kondisi darurat untuk keperluan singkat, misalnya :
– membeli air mineral ukuran galon
– membeli air bersih setoran dari penjual air (per ember)
– membeli air bersih dari tanki pamasok (5000-6000 liter)
2. Apabila air tanah tidak layak minum, tetapi masih layak untuk mandi-cuci, maka hanya kebutuhan air minum saja yang harus beli. Namun untuk kebutuhan jangka panjang, hal ini perlu disesuaikan dengan ketersediaan dana.
3. Berupaya mencari sumber air bersih terdekat
– daerah pegunungan dengan membuat saluran air (selangisasi) dari mata air terdistribusi ke rumah-rumah warga
– pembuatan sumur bor kedalaman 100-an m untuk dipakai bersama satu kampung
– penyedotan dari sungai/danau terdekat, tetapi butuh pengolahan air bersih yang memadai
4. Pemanenan air
Sumber air “gratis dari langit” adalah air hujan. Sumber air hujan sering tidak termanfaatkan dengan baik karena kita merasa belum kekurangan air. Maka solusi berupa pemanenan air hujan dapat dilakukan untuk mengatasi krisis air. Caranya air hujan yang jatuh di genteng diarahkan dengan talang air menuju tempat penampungan berupa tong atau bak permanen. Tampungan air hujan ini selanjutnya memerlukan proses penyaringan sederhana agar layak minum.
Contoh analisis pemanenan air hujan :
Rumah dengan luas atap 100 M2 (ukuran bangunan 10 m x 10 m) yang berada pada daerah dengan curah hujan tahunan 3000 mm per tahun, akan mampu menampung air sebanyak :
= 3000 mm x 10 m x 10 m
= 3 m x 10 m x 10 m = 300 m3 per tahun
maka ketersediaan air per harinya sebanyak 0,8 m3 (8000 liter)
catt : bak penampung air dapat dibangun di bawah bangunan
Puncak musim kemarau adalah saat yang paling banyak dirasakan oleh jutaan orang tentang pentingnya ketersediaan air bersih. Dampak kekeringan seperti kebakaran, kelangkaan air tanah, dll akan begitu dirasakan. Namun solusi masalah bukan sekedar instan. Semua harus dicarikan solusi yang lebih berkelanjutan dan oleh semua orang. Masalah lingkungan adalah masalah bersama, sehingga butuh kebersamaan dalam menanggulang